CIRI-CIRI
Tanaman cabai merupakan
tanaman yang berasal dari Amerika selatan yang awalnya dibudidayakan oleh orang-orang
Indian untuk keperluan memasak.Tanaman cabai termasuk dalam suku
terung-terungan, bentuknya berupa tanaman perdu dan merupakan tanaman musiman.
Tinggi tanaman mencapai 50 -100 cm. Mempunyai dahan dan ranting yang ditumbuhi
oleh buah dan bunga. Tanaman ini sangat tergantung pada jumlah cabang dan
ranting yang tumbuh pada batangnya, semakin banyak cabang dan ranting yang
tumbuh pada batangnya maka akan semakin banyak buahnya.
Tanaman ini dapat hidup
dengan baik pada tanah liat terutama pada tanah-tanah yang
banyak mengandung humus atau pun kompos. Tanaman ini juga membutuhkan penyiaran
matahari secara langsung dimana hal ini digunakan untuk keperluan fotosintesis
juga untuk menekan pertumbuhan jamur dan hama serta bakteri yang dapat
menghambat pertumbuhannya. Batang tanaman cabai berdiri tegak, cabang dan
ranting menyamping serta batang tanaman sedikit berkayu yang terdapat pada inti
dekat dengan permukaan tanah. Batang ini tidak begitu kuat untuk menyanggah
buahnya yang banyak, sehingga dibutuhkan perawatan khusus dengan cara memberi
penyangga pada batangnya.
Akar tanaman ini
memiliki bentuk serabut, yang memiliki banyak cabang akar dan serabut pada
permukaan tanah. Akar tanaman ini hanya dapat menembus tanah dangkal, inti akar
tanaman ini hanya mampu menembus kedalaman tanah sedalam 25-40 cm.
Daun pada tanaman cabai
ini berbentuk lonjong dengan bagan ujung runcing dan tulang daun menyirip.
Panjang daun kira-kira 4-8 cm dan lebar 2-4 cm. Namun hal ini tentu saja
bervariasi, misalnya saja pada tanaman cabai rawit yang memiliki bentuk daun
agak berbeda dari jenis yang lainnya. Bentuk daunnya agak sedikit bulat. Untuk
warna daun dari tanaman ini yaitu hijau sampai hijau tua.
Bunga tanaman cabai ini
berada disela-sela ranting atau menggantung.
Mahkota buah dari tanaman ini berwarna putih dan memiliki 4-6 kelopak
bunga. Panjang bunga kurang lebih 1-15 cm dan lebarnya sekitar 0,5 cm. Panjang
tangkainya sekitar 0,5 cm, kepala putik agak ungu dan kepala sari berwarna biru
ungu atau biru muda. Panjang tangkai sari sekitar 0,5 cm.
Buah cabai berbentuk
bulat lonjong dengan ujung runcing. Bentuknya pun bervariasi, ada yang
bentuknya kecil dan besar. Buah cabai yang masih muda umumnya tidak terasa
pedas dan ketika tua atau masak akan memberikan rasa yang pedas dan menyengat.
Akan tetapi, ada beberapa jenis tanaman cabai yang tidak berasa pedas meskipun
buahnya telah masak bahkan cenderung tawar dan manis. Umumnya cabai yang berbiji
banyak akan sangant berasa pedas.
Tanaman cabai merupakan
tanaman yang berasal dari Amerika selatan yang dibudi dayakan oleh orang-orang
Indian untuk keperluan bumbu masak.Tanaman cabai termasuk dalam suku
terung-terungan, bentuknya berupa tanaman perdu dan merupakan tanaman musiman.
Tinggi tanaman mencapai 50 -100 cm. Mempunyai dahan dan ranting yang ditumbuhi
oleh buah dan bunga. Tanaman ini sangat tergantung pada jumlah cabang dan
ranting yang tumbuh pada batangnya, semakin banyak cabang dan ranting yang
tumbuh pada batangnya maka akan semakin banyak buahnya.
Tanaman ini dapat hidup
dengan baik pada tanah liat tanah berpasir, terutama pada tanah-tanah yang
banyak mengandung humus atau pun kompos. Tanaman ini juga membutuhkan penyiaran
matahari secara langsung dimana hal ini digunakan untuk keperluan fotosintesis
juga untuk menekan pertumbuhan jamur dan hama serta bakteri yang dapat
menghambat pertumbuhannya. Batang tanaman cabai berdiri tegak, cabang dan
ranting menyamping serta batang tanaman sedikit berkayu yang terdapat pada inti
dekat dengan permukaan tanah. Batang ini tidak begitu kuat untuk menyanggah
buahnya yang banyak, sehingga dibutuhkan perawatan khusus dengan cara memberi
penyangga pada batangnya.
Akar tanaman ini
memiliki bentuk serabut, yang memiliki banyak cabang akar dan serabut pada
permukaan tanah. Akar tanaman ini hanya dapat menembus tanah dangkal, inti akar
tanaman ini hanya mampu menembus kedalaman tanah sedalam 25-40 cm.
Daun pada tanaman cabai
ini berbentuk lonjong dengan bagan ujung runcing dan tulang daun menyirip.
Panjang daun kira-kira 4-8 cm dan lebar 2-4 cm. Namun hal ini tentu saja
bervariasi, misalnya saja pada tanaman cabai rawit yang memiliki bentuk daun
agak berbeda dari jenis yang lainnya. Bentuk daunnya agak sedikit bulat. Untuk
warna daun dari tanaman ini yaitu hijau sampai hijau tua.
Bunga tanaman cabai ini
berada disela-sela ranting atau menggantung.
Mahkota buah dari tanaman ini berwarna putih dan memiliki 4-6 kelopak
bunga. Panjang bunga kurang lebih 1-15 cm dan lebarnya sekitar 0,5 cm. Panjang
tangkainya sekitar 0,5 cm, kepala putik agak ungu dan kepala sari berwarna biru
ungu atau biru muda. Panjang tangkai sari sekitar 0,5 cm.
Buah cabai berbentuk
bulat lonjong dengan ujung runcing. Bentuknya pun bervariasi, ada yang
bentuknya kecil dan besar. Buah cabai yang masih muda umumnya tidak terasa
pedas dan ketika tua atau masak akan memberikan rasa yang pedas dan menyengat.
Akan tetapi, ada beberapa jenis tanaman cabai yang tidak berasa pedas meskipun buahnya
telah masak bahkan cenderung tawar dan manis. Umumnya cabai yang berbiji banyak
akan sangat berasa pedas.
KLASIFIKASI
·
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
·
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
·
Super Divisi: Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
·
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
·
Kelas: Magnoliopsida (berkeping
dua/dikotil)
·
Sub Kelas: Asteridae
·
Ordo: Solanales
·
Famili: Solanaceae (suku
terung-terungan)
·
Genus: Capsicum
·
Spesies: Capsicum annum L
Tidak ada komentar:
Posting Komentar