Kamis, 25 Mei 2017

Legum dan jenis-jenisnya

Legum adalah tanaman dari jenis kacang – kacangan (Leguminosae) yang merupakan salah satu sumber makanan ternak terutama bagi ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing dan domba yang memiliki kandungan protein tinggi dibandingkan dengan rumput (Graminae).
Selain memiliki kandungan protein yang tinggi, tanaman legume juga memiliki zat anti nutrisi yakni mimosin dan tanin yang dapat membahayakan ternak jika diberikan secara berlebihan atau terus menerus. Oleh sebab itu, pemberian legum pada ternak harus dilayukan terlebih dahulu kemudian dicampur dengan bahan pakan yang lain seperti rumput raja, rumput gajah dan lain – lain.

Tanaman legum mampu mengkonversi nitrogen atmosfer menjadi komponen nitrogen yang berguna bagi tanaman yang ada disekitarnya. Hal ini terjadii karena pada nodul-nodul akar tanaman legum mengandung bakteri jenis Rhizobium. Bakteri ini mempunyai suatu hubungan simbiotik dengan legume dalam fiksasi nitrogen untuk tanaman. Sebagai gantinya, legume menyuplai bakteri dengan sumber karbon yang diproduksi melalui fotosintesis. Hal ini memungkinkan legume dapat bertahan hidup dan bersaing secara efektif di daerah dengan kondisi kekurangan nirogen. Kemampuan tanaman legum dalam memfiksasi nitrogen bagi tanaman disekitarnya dapat mengurangi biaya-biaya pemupukan. Untuk itu sangat disarankan penanaman legum di integrasikan dengan tanaman pertanian guna mengisi lahan yang telah banyak kehilangan nitrogen.

  • Bentuk Tanaman Legum

Ditinjau dari bentuknya, tanaman legumin dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
  1. Leguminosa Pohon ; merupakan jenis tanaman leguminosa yang berkayu dan mempunyai tinggi lebih dari 1,5 meter.
  2. Leguminosa Semak ; merupakan jenis tanaman leguminosa yang mempunyai tinggi kurang dari 1,5 meter. Sifat tumbuhnya memanjat (twinning) dan merambat (trilling).

  • Karakteristik Tanaman Legum
Tanaman legum memiliki karakteristik tersendiri, yaitu:
  1. Tumbuh dengan cara merambat  atau menjalar (herba) dan pohon (perdu) ;
  2. Tanaman dikotilledon dengan bijinya terdiri dari dua kotiledon atau disebut berkeping dua;
  3. Sistem perakaran bercabang dan tumbuh jauh kedalam tanah;
  4. Daun berbentuk kupu-kupu ;
  5. Mudah tumbuh dengan baik pada berbagai kondisi tanah.

  • Klasifikasi
       Kingdom               : Plantae
       Phylum                 : Spermatophyta
       Sub Phylum          : Angiosspermae
       Class                     : Dicotyledoneae
       Ordo                     : Rosales
       Familia                 : Leguminocea
       Sub Familia          : Mimosoideae,Caesalpiniodeae, Papilionodeae
       Genus                   : Centrosema, Peuroria, Colopogonium
       Species                 : Pubescen, Phaseloides, Mucunoide

  • Jenis – Jenis Tanaman Legum

1. Lamtoro
Lamtoro, petai cina, atau petai selong adalah sejenis perdu dari suku Fabaceae (=Leguminosae, polong-polongan), yang kerap digunakan dalam penghijauan lahan atau pencegahan erosi. Berasal dari Amerika tropis, tumbuhan ini sudah ratusan tahun dimasukkan ke Jawa untuk kepentingan pertanian dan kehutanan, dan kemudian menyebar pula ke pulau-pulau yang lain di Indonesia. Oleh sebab itu agaknya, maka tanaman ini di Malaysia dinamai petai jawa.
Tumbuhan ini dikenal pula dengan aneka sebutan yang lain seperti pĕlĕnding, peuteuy sélong, kemlandingan, mètir, lamtoro dan lamtoro gung ( lamtoro besar untuk varietas yang bertubuh lebih besar) serta kalandhingan.
Pohon perdu tingginya hingga 20m meski kebanyakan hanya sekitar 10m. Percabangan rendah, banyak, dengan pepagan kecoklatan atau keabu-abuan, berbintil-bintil dan berlentisel. Ranting-ranting bulat torak, dengan ujung yang berambut rapat.
Daun majemuk menyirip rangkap, sirip 3—10 pasang, kebanyakan dengan kelenjar pada poros daun tepat sebelum pangkal sirip terbawah. Anak daun tiap sirip 5—20 pasang, berhadapan, bentuk garis memanjang dengan ujung runcing dan pangkal miring (tidak sama), permukaannya berambut halus dan tepinya berjumbai.
Bunga majemuk berupa bongkol bertangkai panjang yang berkumpul dalam malai berisi 2-6 bongkol; tiap-tiap bongkol tersusun dari 100-180 kuntum bunga, membentuk bola berwarna putih dan duah polong bentuk pita lurus, pipih dengan sekat-sekat di antara biji.

    2. Turi
Turi atau yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Sesbania grandiflora merupakan tanaman jenis leguminosa pohon yang dapat tumbuh dengan baik di tanah yang tidak subur, terkadang juga dapat tumbuh pada tanah yang banyak genangan air dengan ketinggian dibawah 1500 di atas permukaan laut. Turi dapat tumbuh hingga ketinggian 10 meter. Akarnya berbintil-bintil sehinga dapat menyuburkan tanah. Bunganya berbentuk seperti kupu-kupu berwarna merah muda atau putih.  Turi pada umumnya banyak dimanfaatkan sebagai pohon pelindung karena tumbuhnya yang merambat.
Turi banyak mengandung protein yang tinggi dan berkualitas. Tiap 100 gram berat kering, daun turi mengandung 36% protein kasar dan serat kasar yang rendah antara dibawah 18 %.  Namun demikian daun turi memiliki kandungan zat anti nutrisi yaitu saponin dan tanin.

  3. Kecipir
Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) D.C.) adalah tumbuhan merambat anggota suku Fabaceae (Leguminosae). Pucuk dan polong mudanya dimanfaatkan sebagai sayuran. Di Sumatera dikenal sebagai kacang botol atau kacang belingbing (pantai barat Sumatera, dan kacang embing (Palembang). Nama-nama lainnya adalah jaat, cipir, cicipir, kěcipir, kělongkang, serta biraro. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai Winged bean, Winged pea, Four-angled bean (mengacu pada bentuk buahnya); namun juga dinamai Goa bean dan Asparagus pea.
Tumbuhannya merambat, memanjat atau membelit, membentuk semak yang menahun. Dalam budidaya biasanya diberi penyangga, namun jika dibiarkan akan menutupi permukaan tanah. Batangnya silindris, beruas-ruas, jarang mengayu, hingga 4 m panjangnya. Berakar banyak, dengan akar samping yang panjang, menjalar datar dekat permukaan tanah, sebagian di antaranya menebal, membentuk umbi.

4. Gamal
Gamal atau yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Gliricidia sepium adalah tanaman jenis leguminosa pohon yang mempunyai ciri-ciri warna batang putih kecoklatan, perakaran kuat dan dalam serta bunganya berwarna warna merah muda keputihan yang tumbuh diujung cabang tanpa daun. Gamal berasal dari Amerika Tengah, biasa digunakan di negara-negara tropis dan sub-tropis sebagai tanaman pagar hidup. Selama musim kemarau, ketika kekurangan hijauan, anggota badan pohon dipotong dan dedaunan diberikan kepada ternak. Pohon Gliricidia adalah ukuran medium, dengan daun komposit.
Gamal merupakan leguminosa berumur panjang, tanaman ini dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan dengan temperatur suhu antara 20 – 30 oC dengan ketinggian tempat antara 750 – 1200 m. Gamal mampu hidup di daerah kering dengan curah hujan 750 mm/thn dan tahan terhadap genangan. Perkembangan tanaman ini dengan stek, dengan banyak cabang dan responsif terhadap pupuk N. Penanaman gamal yang harus diperhatikan yaitu jarak tanaman dibuat 2 – 2,5 m antar baris. Komposisi nutrisi daun gamal terdiri atas bahan kering 23%; protein kasar 25,2%; lemak 4,9%; BETN 55,5%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar